Nama latin: Allium cepa L
Nama daerah: Brambang; Bawang beureum; dasun merah
Deskripsi tanaman: Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam.
Habitat: Dibudidayakan pada dataran rendah sampai 1300 m dpl., pada daerah lembab dan cukup air.
Bagian tanaman yang digunakan: Umbi lapis
Kandungan kimia: Minyak atsiri; sikloaliin; metilaliin; dihidroaliin; flavonglikosida; kuersetin; saponin; peptida; fitohormon; vitamin; zat pati
Khasiat: Bakterisid; ekspektoran; diuretik
Nama simplesia: Cepae Bulbus
Resep tradisional:
Batuk:
Umbi bawang merah 4 g; Daun poko 4 g; Daun sembung 3 g; Daun pegagan 4 g; Buah adas 2 g; Air 125 ml, Dipipis, dibuat pil atau direbus, Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml, dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir, pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.
Kencing manis:
Umbi bawang merah (dirajang) 4 g; Buah buncis (dirajang) 15 g; Daun salam (dirajang) 120 ml, Direbus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Demam:
Umbi bawang merah (potong tipis) secukupnya; Minyak kelapa secukupnya; Minyak kayu putih secukupnya, Diremas-remas, Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangan pada anak yang demam.
Web side pembuang stres kerja seharian, maka ini kesempatan untuk saling berbagi isi hati...
Minggu, 31 Agustus 2008
Siputih "Amoi" Bawang Putih
Para peneliti berhasil mengungkap khasiat bawang putih mampu menjaga kesehatan jantung. Kuncinya adalah allicin, yang diuraikan menjadi senyawa sulfat sangat berbau yang mencemarkan bau nafas. Senyawa ini bereaksi dengan darah merah, menghasilkan sulfida hidrogen yang merenggangkan saluran darah dan membuat darah mudah mengalir. Riset University of Alabama di kampus Birmingham muncul di Kertas Kerja Akademi Sains Nasional (NAS).
Namun, para pakar Inggris memperingatkan konsumsi suplemen bawang putih bisa menimbulkan dampak samping. Sulfida hidrogen menghasilkan bau busuk dan dipergunakan untuk memproduksi bom bau (stink bomb). Tapi, pada kadar rendah, senyawa itu memainkan peran vital membantu sel-sel saling berkomunikasi dengan sesamanya.
Dan, pada pembuluh darah, senyawa itu merangsang sel yang membentuk lapisan mengendur dan menyebabkan pembuluh melebar. Pada gilirannya memungkinkan darah mengangkut lebih banyak oksigen ke organ tubuh esensial dan mengurangi tekanan pada jantung.
Tim peneliti Alabama mencelupkan pembuluh darah tikus pada larutan yang mengandung ekstrak bawang putih yang diremukkan. Ini memberikan hasil yang mencolok, ketegangan di dalam pembuluh berkurang sebesar 72%. Para peneliti juga mendapati bahwa sel darah merah yang terkena sedikit sekali sari bawang putih yang dijual di toserba segera menghasilkan sulfida hidrogen.
Percobaan lanjutan memperlihatkan bahwa reaksi kimia berlangsung utamanya pada permukaan sel darah merah. Tim peneliti menunjukkan indikasi bahwa produksi sulfida hidrogen dalam sel darah merah mungkin bisa digunakan untuk menetapkan standar kadar bawang putih yang ditambahkan ke makanan.
Selain sebagai bumbu untuk masakan, bawang putih juga punya banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah mencegah timbulnya sel-sel tumor dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Kandungan apa yang membuat bawang putih sangat bermanfaat?
Tanaman dengan nama latin Allium Sativum ini termasuk bumbu dapur yang sangat populer di Asia. Ia memberikan rasa harum yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang terkandung dalam bahan makanan yang mengandung lemak.
Manfaat bawang putih bagi kesehatan sudah sangat populer di tengah masyarakat sejak zaman dulu. Selain sebagai pendongkrak stamina untuk berhubungan seks, bawang putih juga mampu manangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati reumatik, dan meredakan insomnia. Selain itu, bawang putih mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker.
Di negeri China, bawang putih dikenal dengan nama "suan". Orang China tidak hanya memasukkan bawang putih ke dalam masakannya, tapi juga mencampurkannya dengan teh. Itulah obat turun panas antibiotik. Orang India menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok, sementara orang Jepang meminumnya dalam bentuk juice.
Bagaimana konsumsi bawang putih di negeri kita sendiri? Di berbagai daerah di Jawa, penggunaan bawang putih untuk jamu tradisional belakangan sudah mulai dilakukan, terutama di daerah pedesaan. Di Sumatera Selatan, bawang putih banyak digunakan dalam pembuatan saus empek-empek.
Makan bawang putih satu siung selama 2 kali seminggu setelah makan siang bisa membangkitkan gairah badan yang lesu menahannya dari ancaman berbagai penyakit. Pengobatan tradisional pun akhir-akhir ini sudah menggunakan campuran bawang putih. Alasannya, bawang putih telah diketahui bisa menangkal atau menyembuhkan banyak penyakit seperti TBC, influensa, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, reumatik, mencegah keracunan hati, antikolesterol, dan sebagainya.
Antikanker
Salah satu khasiat bawang putih yang belakangan ini menjadi topik pembahasan dan penelitian adalah kemampuannya mencegah sel-sel tumor atau kanker. Hingga kini, penyakit kanker memang masih menghantui manusia. Penyakit ini merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari Inggris, mengatakan, timbulnya kanker sebenarnya bisa dikurangi sampai 60 persen, jika orang gemar mengonsumsi makanan alamiah dan berhenti merokok.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ITB menunjukkan bahwa zat "allicin" yang terkandung dalam bawang putih mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, dan dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan bahwa ternyata zat "allicin" secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Mekanisme dari efek pencegahan oleh minyak astiri bawang putih pun sudah diteliti oleh Jean Pierre dan kawan-kawannya belum lama ini. Ternyata percobaan pada manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan timbulnya kanker dan tumor. Bahkan para peneliti dari Mitsui Natural Chemical Association (Jepang) pernah mengungkapkan bahwa hasil olahan makanan masyarakat Jepang yang menggunakan campuran bawang putih menjauhkan para konsumennya dari penyakit tumor dan kanker. Selain itu, bawang putih juga dapat menurunkan berat badan.
Namun, para pakar Inggris memperingatkan konsumsi suplemen bawang putih bisa menimbulkan dampak samping. Sulfida hidrogen menghasilkan bau busuk dan dipergunakan untuk memproduksi bom bau (stink bomb). Tapi, pada kadar rendah, senyawa itu memainkan peran vital membantu sel-sel saling berkomunikasi dengan sesamanya.
Dan, pada pembuluh darah, senyawa itu merangsang sel yang membentuk lapisan mengendur dan menyebabkan pembuluh melebar. Pada gilirannya memungkinkan darah mengangkut lebih banyak oksigen ke organ tubuh esensial dan mengurangi tekanan pada jantung.
Tim peneliti Alabama mencelupkan pembuluh darah tikus pada larutan yang mengandung ekstrak bawang putih yang diremukkan. Ini memberikan hasil yang mencolok, ketegangan di dalam pembuluh berkurang sebesar 72%. Para peneliti juga mendapati bahwa sel darah merah yang terkena sedikit sekali sari bawang putih yang dijual di toserba segera menghasilkan sulfida hidrogen.
Percobaan lanjutan memperlihatkan bahwa reaksi kimia berlangsung utamanya pada permukaan sel darah merah. Tim peneliti menunjukkan indikasi bahwa produksi sulfida hidrogen dalam sel darah merah mungkin bisa digunakan untuk menetapkan standar kadar bawang putih yang ditambahkan ke makanan.
Selain sebagai bumbu untuk masakan, bawang putih juga punya banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah mencegah timbulnya sel-sel tumor dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Kandungan apa yang membuat bawang putih sangat bermanfaat?
Tanaman dengan nama latin Allium Sativum ini termasuk bumbu dapur yang sangat populer di Asia. Ia memberikan rasa harum yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang terkandung dalam bahan makanan yang mengandung lemak.
Manfaat bawang putih bagi kesehatan sudah sangat populer di tengah masyarakat sejak zaman dulu. Selain sebagai pendongkrak stamina untuk berhubungan seks, bawang putih juga mampu manangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati reumatik, dan meredakan insomnia. Selain itu, bawang putih mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker.
Di negeri China, bawang putih dikenal dengan nama "suan". Orang China tidak hanya memasukkan bawang putih ke dalam masakannya, tapi juga mencampurkannya dengan teh. Itulah obat turun panas antibiotik. Orang India menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok, sementara orang Jepang meminumnya dalam bentuk juice.
Bagaimana konsumsi bawang putih di negeri kita sendiri? Di berbagai daerah di Jawa, penggunaan bawang putih untuk jamu tradisional belakangan sudah mulai dilakukan, terutama di daerah pedesaan. Di Sumatera Selatan, bawang putih banyak digunakan dalam pembuatan saus empek-empek.
Makan bawang putih satu siung selama 2 kali seminggu setelah makan siang bisa membangkitkan gairah badan yang lesu menahannya dari ancaman berbagai penyakit. Pengobatan tradisional pun akhir-akhir ini sudah menggunakan campuran bawang putih. Alasannya, bawang putih telah diketahui bisa menangkal atau menyembuhkan banyak penyakit seperti TBC, influensa, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, reumatik, mencegah keracunan hati, antikolesterol, dan sebagainya.
Antikanker
Salah satu khasiat bawang putih yang belakangan ini menjadi topik pembahasan dan penelitian adalah kemampuannya mencegah sel-sel tumor atau kanker. Hingga kini, penyakit kanker memang masih menghantui manusia. Penyakit ini merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari Inggris, mengatakan, timbulnya kanker sebenarnya bisa dikurangi sampai 60 persen, jika orang gemar mengonsumsi makanan alamiah dan berhenti merokok.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ITB menunjukkan bahwa zat "allicin" yang terkandung dalam bawang putih mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, dan dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan bahwa ternyata zat "allicin" secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Mekanisme dari efek pencegahan oleh minyak astiri bawang putih pun sudah diteliti oleh Jean Pierre dan kawan-kawannya belum lama ini. Ternyata percobaan pada manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan timbulnya kanker dan tumor. Bahkan para peneliti dari Mitsui Natural Chemical Association (Jepang) pernah mengungkapkan bahwa hasil olahan makanan masyarakat Jepang yang menggunakan campuran bawang putih menjauhkan para konsumennya dari penyakit tumor dan kanker. Selain itu, bawang putih juga dapat menurunkan berat badan.
Langganan:
Postingan (Atom)